Senin, 27 Februari 2012

Kata Nyaris dan Hampir


Kata nyaris dan hampir mempunyai kemiripan arti. Keduanya menyatakan hal yang dekat dengan peristiwa atau keadaan tertentu. Perbedaannya ialah bahwa kata hampir bersifat netral; mungkin berkaitan dengan hal yang tidak diinginkan, mungkin pula tidak. Kata nyaris cenderung dikaitkan dengan peristiwa yang tidak diinginkan: bahaya, kecelakaan, kemalangan, dan sebagainya.

(1) Mobil kami hampir kehabisan bensin ketika sampai di Semarang.
(2) Kedua mobil penumpang itu nyaris bertabrakan. 

Kata hampir mengandung makna 'belum' dan mengisyaratkan bahwa peristiwa yang dimaksudkan itu selanjutnya dapat terjadi. Pada kalimat (1), misalnya, mobil dapat benar-benar kehabisan bensin setelah melewati Semarang. Contoh lain terdapat pada kalimat berikut ini.

(3) Hari sudah hampir malam.

Kata nyaris tidak mengisyaratkan berlangsungnya suatu proses. Pada kalimat (2) di atas, misalnya, tidak diisyaratkan bahwa peristiwa tabrakan betul-betul terjadi sesudah itu. Dalam hal ini, kata nyaris sepadan dengan hampir saja seperti pada kalimat berikut.

(4) Kedua mobil penumpang itu hampir saja bertabrakan.

Untuk peristiwa yang tidak ada hubungannya dengan bahaya atas kecelakaan, kita dapat menggunakan hampir saja dan bukan nyaris. Contohnya seperti pada kalimat berikut ini. 

(5) Ia hampir saja menjadi juara dalam turnamen ini.

Untuk menyatakan hal yang mendekati keadaan atau sifat tertentu dapat digunakan kata hampir-hampir dan bukan nyaris. Berikut contohnya.

(6) Gerakannya hampir-hampir sempurna.

Setelah memperhatikan pengertian dan perbedaan kata nyaris dan hampir itu, diharapkan kita dapat lebih cermat dalam mempergunakannya sesuai dengan keperluan kita. (dikutip dari Buku Praktis Bahasa Indonesia hal.49)

0 komentar:

Posting Komentar

Kamus Bahasa Indonesia


Jual rumah Kelapa Gading