laman ini lawas kada dikelola..
Rabu, 01 Februari 2017
Cek Aktif
Disusun oleh
prisma pelajar grup
di
2/01/2017 10:52:00 PM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Selasa, 17 April 2012
EYD Bahasa Indonesia
Disusun oleh
prisma pelajar grup
di
4/17/2012 08:04:00 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Bahasa Indonesia,
EYD
tips membuat cerpen
ok tips itu ada di sini>> klik http://pelitaku.sabda.org/tips_menulis_cerpen
(maaf, ini simulasi percobaan)
(maaf, ini simulasi percobaan)
Disusun oleh
prisma pelajar grup
di
4/17/2012 07:55:00 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Cerpen,
Matematika
Rabu, 14 Maret 2012
Senyum Kesedihan
Hari ini aku sungguh terkejut ketika melihat guruku berdiri di depanku.
Aku tak bisa menghindari dengan guru matematika ini. Aku belum tahu apa yang
dikerjakan Pak Surya di kantin sekolah ini. Gelisahku merebak. Detak jantung
berpacu cepat. Mungkin aku akan mendapat hukuman karena aku membolos kemarin.
Mungkin juga akan ditanyai tentang tugas latihanku yang belum diserahkan dua
minggu yang lalu. Berbagai prasangka semakin bermunculan di dalam ubun-ubunku.
Namun, aku ingin tetap tenang menghadapi masalah ini.
Namun, Pak Surya hanya memberi senyum padaku. Lantas keluar dari kantin
dengan membawa barang yang dibelinya. Di luar dari yang kusangka. Naluriku
mengatakan sesuatu yang mengherankan.
Disusun oleh
prisma pelajar grup
di
3/14/2012 07:30:00 PM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Cerpen
Rabu, 29 Februari 2012
Metropolitan dan Megapolitan
Bentuk metropolitan merupakan bentuk adjektif (kata sifat) dari metropolis. Kata metropolis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata meter yang bermakna 'ibu' dan polis bermakna (1) 'ibu kota' atau 'kota terpenting dalam negara atau wilayah' dan (2) 'kota yang menjadi pusat kegiatan perdagangan industri dan pemerintahan'. Contoh, polisi metropolitan bermakna 'polisi kota besar'.
Kata megapolis bermakna (1) 'kota yang sangat besar', (2) 'daerah yang amat padat penduduknya dan yang berpusatkan metropolis', atau (3) 'gabungan beberapa megapolis'.
Kata megapolis bermakna (1) 'kota yang sangat besar', (2) 'daerah yang amat padat penduduknya dan yang berpusatkan metropolis', atau (3) 'gabungan beberapa megapolis'.
Disusun oleh
prisma pelajar grup
di
2/29/2012 07:55:00 PM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Bahasa Indonesia
Senin, 27 Februari 2012
Kata Nyaris dan Hampir
Kata nyaris dan hampir mempunyai kemiripan arti. Keduanya menyatakan hal yang dekat dengan peristiwa atau keadaan tertentu. Perbedaannya ialah bahwa kata hampir bersifat netral; mungkin berkaitan dengan hal yang tidak diinginkan, mungkin pula tidak. Kata nyaris cenderung dikaitkan dengan peristiwa yang tidak diinginkan: bahaya, kecelakaan, kemalangan, dan sebagainya.
(1) Mobil kami hampir kehabisan bensin ketika sampai di Semarang.
(2) Kedua mobil penumpang itu nyaris bertabrakan.
Kata hampir mengandung makna 'belum' dan mengisyaratkan bahwa peristiwa yang dimaksudkan itu selanjutnya dapat terjadi. Pada kalimat (1), misalnya, mobil dapat benar-benar kehabisan bensin setelah melewati Semarang. Contoh lain terdapat pada kalimat berikut ini.
Disusun oleh
prisma pelajar grup
di
2/27/2012 07:52:00 PM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Bahasa Indonesia
Sabtu, 25 Februari 2012
Trik Perkalian
Trik Perkalian (Menghitung Hasil Perkalian Dua Bilangan yang Berpuluhan Sama dan Angka-angka Satuannya Berjumlah 10)
Keterangan:
-A adalah angka puluhan
-B dan C adalah bilangan satuan dan bila dijumlahkan hasilnya 10, B+C=10)
Contoh:
47 x 43 = ... (perhatikan 7+3=10)
Jawab:
Bilangan puluhan = 4
Bilangan setelah 4 = 5
Hasil kali satuan = 7 x 3 = 21
Jadi, 47 x 43 = (4 x 5) dilanjutkan 21
= 20 dilanjutkan 21
= 2021
Ayo, sudah bisa kan. Silakan Anda coba dengan bilangan lain.
dikutip dari (Raharjo, 2010 dalam buku "Buku Hafalan Luar Kepala Matematika)
AB x AC = (A x bilangan setelah A) dilanjutkan (B x C) |
-A adalah angka puluhan
-B dan C adalah bilangan satuan dan bila dijumlahkan hasilnya 10, B+C=10)
Contoh:
47 x 43 = ... (perhatikan 7+3=10)
Jawab:
Bilangan puluhan = 4
Bilangan setelah 4 = 5
Hasil kali satuan = 7 x 3 = 21
Jadi, 47 x 43 = (4 x 5) dilanjutkan 21
= 20 dilanjutkan 21
= 2021
Ayo, sudah bisa kan. Silakan Anda coba dengan bilangan lain.
dikutip dari (Raharjo, 2010 dalam buku "Buku Hafalan Luar Kepala Matematika)
Disusun oleh
prisma pelajar grup
di
2/25/2012 07:32:00 AM
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Label:
Matematika